Picasso

Monday, September 20, 2010

Hell yeah!!
Gue udah lama banget ga berolahraga. Tiga olahraga yang paling gue senangi; bulutangkis, renang, dan futsal, hampir 3 bulan gue ga melakukannya. Kenapa ya? Sibuk mungkin (tsahhh).

Well, gue lagi pengen ngomongin seni nih. Gue suka banget dengan hal-hal berbau seni. Kenapa ya? Entahlah. Karena tes sidik jari gue juga bilang otak kanan gue lebih berkembang (jago boong dong) hahaha.
Gue pun pernah bertanya kembali pada diri gue, seni itu emang penting yak??

Kembali pada kalimat andalan gue, ini hanya persepsi gue aja ya ahahha.
Gue pernah membaca bografi Picasso, dalam satu majalah jadul milik nenek, yang temanya biografi pelukis. Saat itu juga ada biografinya Affandi.
Gue gak pernah ngerti ya kenapa sih Picasso demen ngelukis yang aneh-aneh. Apakah dia aneh? Apa isi otaknya yang aneh? Atau gue sebenernya yang aneh?
*sigh*

Terlepas dari apa yang dia lukis sebenernya (yang gue masi ga ngerti dengan arti lukisan-lukisan abstraknya itu sampai sekarang), gue terhenyak dengan kisah hidupnya. Begitu banyak wanita yang pernah menjalin hubungan dengan dia (ampe gue lupa siapa-siapanya). Namun sekalinya ia pernah begitu mencintai wanita namun kandas di tengah jalan, ia begitu depresi sampai semua lukisannya berwarna dasar biru, dan ia menyebutnya sebagai blue period (biru katanya warna sedih gitu deh).

Gue yakin sih ngebahas cinta gak akan ada habisnya. Betapa orang yang bersahabat bertahun-tahun akhirnya merasa telah lama saling jatuh cinta kemudian menikah. Betapa ada orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama. Betapa ada orang yang jatuh cinta pada saudaranya. Betapa ada orang yang jatuh cinta pada sesama jenisnya. Betapa ada orang yang jatuh cinta pada orang yang berbeda agama. Serta masih ada banyak betapa yang lain.

Gue kemarin sangat terkagum melihat penampilan Teater Psikologi fakultas gue. Ada 2 orang, cewe yang dingin, serta cowo yang canggung dan gak tau gimana caranya untuk mengaku bahwa dia telah lama jatuh cinta sama cewe itu (moga gue ga sotoi dan salah tafsir). Ketika hanya dalam berapa menit, sang cewe bisa jatuh cinta dengan cowo itu. Susah bayanginnya, namun jika gue ada di posisi cewe itu,gue pasti akan jatuh cinta, in the same way. Gue suka melihat cowok itu gombal dengan kebodohannya, dan menatap cewe itu dengan kesungguhannya.

Padahal gue termasuk cewe yang benci dengan gombalan-gombalan ga jelas cowo-cowo berbahasa indah di luar sana. Namun yang ada di pertunjukkan kemarin, benar-benar indah.
Seperti, "kamu beda dengan cewe-cewe diluar sana. Yang di facebook, yang entah ada atau tidak."
Gue pribadi sih sangat suka jika gue dibilang "berbeda" dan diperlakukan "berbeda".

Cinta itu seni. Semua tergantung bagaimana kita bisa mendapatkannya dan menjaganya. Bisa pilih cara yang simpel, maupun yang rumit. Balik lagi ke kita masing-masing. Both ways can make it special.
Bahwa lukisan-lukisan abstrak Picasso pun, sampai sekarang tetap dipuji sebagai sebuah masterpiece yang tak ternilai harganya :)

"Dalam seni yang penting bukan apanya, melainkan bagaimananya..." [Alexander Solzhenitsyn]

You Might Also Like

0 comments

Let's give me a feedback!