Rumus Ideal

Saturday, September 18, 2010

Wangi Apeelll :3
Info aja, gue baru saja membeli pengharum kamar apel. Sebelumnya gue make pinus tapi tadi ga ada di Alfamart. (ga penting).

Baru aja masuk kuliah lagi, begitu banyak yang mau gue ceritakan. Dalam postingan ini, gue ingin kembali mengajak kalian yang baca sama-sama mikir lagi. Heheheh, dimohon jangan bosan-bosan mikir sama gue yaaaa.

Matematika. Gue benci banget ama nih pelajaran. Kerjaannya cuma ngebuktiin rumuuuuusss mulu. Apalagi guru kelas 3 SMA gue itu kalo ngajar seolah hanya dia, papan tulis, dan Tuhan saja yang mengerti apa yang dia ajarkan. Terlalu jauh dari kemampuan otak gue untuk membuktikan bahwa 1+1 itu sama dengan 2. (gak pernah ditanya sih ama guru, tapi katanya kaka gue pernah ditanya dan itu memang ada jawabannya)

Mari kini berfilsafat. Masih dari buku kemarin, gue mendapat esensi “jika kamu tak bisa jelaskan pakai bahasa, jelaskan dengan matematika, karena matematika itu tidak rumit, dan jawabannya selalu pasti”. Setujukah kalian? Gue lebih condong ke setujunya sih. Ketika bahasa bilang 1+1 itu 5, matematika bilang 1+1 itu 2. Kenapa bahasa bilang 5? Karena kalimatnya bisa ditambah “karena gak KB”.

Absurd tapi emang bener sih. Lalu tadi gue baca di majalah Bunch, bulletin F.Psikologi UI, kalo cantik itu matematika, missal ternyata emang wajah simetris itu akan membuat membuat wajah seseorang itu menarik karena proporsional.

Apakah cinta itu matematika? Menurut gue setelah materi “Thinking Skill” di ospek kemarin, menurut gue, iya. Jadi saat itu gue sama fasilitator gue, Ka Saski, disuruh ngurutin atau membuat list seperti apa pacar ideal menurut kita. Secara gak sadar, gue dan teman kelompok mengurutkan dari yang paling utama dari pacar ideal menurut kita, yaitu karismatik. Kita bikin 12 kriteria, dan kita mengurutkannya. Urutan saja, menunjukkan jika kita jatuh cinta sama orang memang ada urutan criteria yang secara gak sadar kita patuhi. Istilahnya kalo di matematika, absolut.

Gue pikir lagi ke belakang, adakah persamaan mantan-mantan gue. Sulit sekali ternyata mengingat mantan-mantan gue sangat berbeda semuanya. Gue pikiirrr. Ternyata semuanya adalah cowok yang apa ya? Yang jago dibidangnya mungkin? Dua dari mereka di bidang IT, dua di bidang menggambar. Entahlah, tapi gue emang suka cowok yang punya skill, gak sekedar hahehoo aja. Ahahah. Dan buat gue, skill itu absolut. Seperti pernah guru komputer gue bilang, jadi orang yang bisa banyak hal itu bagus, namun jika kalian menjadi benar-benar ahli dalam satu bidang, maka kalian akan dicari.

Cerdas itu juga menurut gue masuk ke dalam kategori skill. Seperti misalnya rumus sincostan. Yang termasuk di dalamnya banyak, bukan? (walaupun gue ga inget dan ga mau inget lagi hahaha)

Yahh begitulah. Kalau dulu sempet ada pikiran “jika gue hidup di masa lalu, gue bakalan ngeracun yang nemuin matematika” selalu terngiang di otak gue, sekarang sih udah engga. Ternyata banyak banget hal yang belum gue tahu (apalagi sebagai manusia sotoi) serta dunia yang belum gue jamah. Seenggaknya gue mau belajar lebih banyak, dan tidak akan berkomentar lagi kalau gue tidak tahu.

Bahwa matematika itu secara sadar atau tidak memang mempengaruhi hidup (dan nilai UAN serta SIMAK) gue, gue gak sepatutnya menyesali. Yah seperti yang pernah gue bilang, ilmu pengetahuan memang untuk manusia kan?

 "Wovon man nicht sprechen kann, darüber muss man schweigen (apa yang tidak bisa kita katakan, kita harus biarkan tetap membisu)" [Ludwig Wittegenstein]

You Might Also Like

0 comments

Let's give me a feedback!