Thank You :)

Saturday, October 30, 2010

Gue kangen hamster gue.
Semalem gue nginep di kampus buat lanjutin ngerjain dekorasi obakeyashi (rumah hantu)-nya Natsu No Hi AAJ Psikologi UI... 
Huah capek banget, tapi tetap senang. Gue seneng banget semalem ditemenin orang-orang gila dari sambung kata (yang dari galau jadi ke tante panser- gokil banget si ka Dini), truth or truth pake gaple (oke ternyata ka Akbar '08 ketauan yah ahahah), makan apapun yang bisa dimakan (sale pisang dari bokap diabisin ka Miko+ka Akbar), tidur di ruang SC (bareng okky, maul, ka Dini dan ka Sis), bangun mesti bikin nisan lagi, dan semuanya terbayar dengan dua hal; tiket obake yang jauh melebihi target (bahkan antriannya panjang bgt), dan... ucapan terima kasih.

Rasanya seneng banget lho saat ada orang yang bilang,
"...sumpah bantuan lo sangat berarti" dan "...kerja lo the best banget deh dari kemaren-kemaren"
Gue, yang tadinya suntuk, 2 hari gak mandi (hahahah), abis nyapu aula juga, tiba-tiba langsung kayak seger gitu. 

Gue tau sih terima kasih termasuk dalam three magic words. Tapi, dari semua ungkapan terima kasih yang pernah gue terima, entah kenapa terima kasih ini paling berkesan.
Yang pertama, meski gue cuma jadi staff dekorasi, gue capek banget, ngelebihin piastro yang satu minggu dan pas acara SMA gue jadi ketua pelaksana,
Kedua, yang ngucapin senior yang udah tiga tahun jadi panitia obake juga,
Ketiga, gue dapet 'sesuatu' di sini.

Intinya tadi gue seneng liat orang jejeritan gara-gara obake karya anak-anak.

Gue semakin tertantang untuk nyoba semua kepanitiaan yang ada di psiko, kemudian meluncur ke tingkat universitas. Aga nyesel juga taun ini gue ngelepas kepanitiaan Suksesi (Pemilihan ketua BEM Psiko UI) padahal gue dapet close recruitment dari PJ Humas Publikasi, tapi gue yakin masih ada tahun depan. 
Gue cukup senang dan bersemangat karena salah seorang senior pertama yang nge-wall gue di facebook pas baru keterima lewat Simak UI mengajukan diri jadi calon ketua BEM psiko.

Oh iya balik ke terima kasih. Kenapa ya orang biasanya lega diucapkan terima kasih, dan ada aja yang mencap terima kasih itu cuman basa basi. Well, seperti ucapan andalan gue, balik ke persepsi masing-masing, terima kasih menurut gue kalo diucapkan dengan tulus, bisa mewakili semua yang ga bisa dijelaskan dan dielaborasikan.
Gue suka kalo ada ibu-ibu bilang makasih setelah ditunjukkin jalan, pedagang bilang makasih setelah makanannya dibeli, atau anak kecil yang dagang koran trus bilang thank you kalo korannya dibeli (believe or not, pedagang koran di sini bisa bahasa inggris).
Yahhh, jika memang kita ingin mengucapkan sesuatu yang gak terkira besarnya, gue rasa 'terima kasih' memang bisa mewakilkan ribuan kata.

Hadeeh filsafat gue nanggung gini. Tidur aja kali yak, lanjut laen kali. See ya!

"Make it a habit to tell people thank you. To express your appreciation, sincerely and without the expectation of anything in return. Truly appreciate those around you, and you'll soon find many others around you. Truly appreciate life, and you'll find that you have more of it. " [Ralph Marston]

You Might Also Like

2 comments

Let's give me a feedback!