Is it...? (part two)

Wednesday, November 17, 2010

Tsahhhhh.
Gue baru mau berangkat mandi nihhh!!! Seharian berkutat dengan komputer buat ngerjain bermacam tugas dari MPKT sampe ngerangkum bahan kuis. Masih ada yang belum kelar. Deadlinenya masih lama, tapi gatel buat nyeleseiinnn. Gimana nihh???

Oke oke, bersambung ke sinetron yang kemaren, gue kali ini akan membahas kelogisan dan teori cinta (asikk). Niat mandi malah ngeblog ahahah.
Okay then, jadi gue pernah melontarkan pertanyaan ke dosen Pemahaman Diri (mata kuliah yang isinya curhat doang) gue, "jadi sebenernya cinta itu logis ga mbak?"
Dan beliau menjawab, "seharusnya sangat logis."

Gue masih nggak ngeh sih sama jawabannya itu. Lalu mau dikemanakan fakta adanya orang-orang yang bunuh diri karena cinta? Nah, dosen gue nyambung tuh, dia lalu bilang, logis selama cinta itu masih sehat dan membuat yang memikirkannya juga mampu berpikir secara jernih dan logis. Mantep dah dosen gue ahahha. Kemudian kita beranjak ke materi kuliahnya waktu itu, "LOVE". Ada triangular model of Love yang dikemukakan Sternberg yang berisi tiga hal dalam cinta, yaitu Intimacy, Passion, dan Commitment. Jadi ternyata true friendship, sayang sama adik-kakak, itu semuanya juga cinta lho! Tapi yang bikin gue sebel adalah tips selanjutnya; having a long lasting love relationship;
-self acceptance
-appreciation each other qualities
-commitment
-good communication
-realistic expectation
-shared interest
-ability to face and deal with conflict;
langsung menohok gue. Rasanya dulu-dulu gue pacaran make itu semua dehh, tapi gak ada yang tahan lama (Oh Gosh, I've just realized that my maximum time with a boyfriend was just for two months! nyahahahahah). Jadi, apa yang salah nih di diri gue? Masa teori cinta dari dosen gue itu salah sih? Gue ngerasa gak ada yang salah dengan keseluruhan materi kuliah itu (itu teori yang terbukti gitu lho,) jadi?
Oh, gue tau apa yang salah.


Mungkin cinta memang ada teorinya, namun gue gak pernah jatuh cinta berdasarkan teori.


"Life is so unlike theory." [Anthony Trollope]

You Might Also Like

14 comments

  1. kalau lu ngerasa semua yang diungkapin dosen lu tentang long lasting love relantionship udah lu terapin dalam masa - masa pacaran lu , dan masih aja gak langgeng , gue rasa itu bukan salah lu . Gimana dengan cowok lu ? Dia juga nerapin teorinya gak ?

    cinta memang punya teori , tapi penerapannya yang bener - bener berbeda karena begitu banyak faktor yang mempengaruhi teori tersebut , dengan faktor utama menurut gue , pluralisme dari pikiran setiap orang di dunia ini .

    Love is Like a Life , full with complicated pluralism .

    PS : gue tertarik sama curhatan lu , keep writing ^^ .

    ReplyDelete
  2. hei, anonymous,
    thanks for visiting yah!

    yah, perhaps you're raittttt ahahah
    when the pluralism is complicated (by us), why don't we just make it simply? sotoi gue hehe

    well then, salam kenal yah! Siapa sih, sok misterius hahahah

    ReplyDelete
  3. Membuat simpel yang namanya Pluralisme kayaknya susah . Orang di dunia ini ada begitu banyak , dengan pengalaman yang berbeda - beda dan pemikiran yang berbeda - beda juga .
    Dari yang simpel dan bisa di nalar dengan pikiran manusia umum sampai yang begitu rumit ataupun yang di luar nalar .

    Tetapi gue bilang cuman susah , bukannya gak bisa . Mungkin suatu saat yang namanya Skeptisme bisa berhenti . Namun berhentinya itu yang gak bisa diprediksi . Zaman selalu berkembang dan sesuatu yang baru selalu muncul , menggantikan sesuatu yang sudah tua atau usang . Memprediksi berhentinya skeptisme sama aja kayak memprediksi kiamat , dimana semuanya berakhir .

    Tapi seenggaknya , untuk Pluralisme dalam hal pacaran itu sesuatu yang amat simpel . Soalnya kita cuman harus mengerti pemikiran satu orang . Kita tinggal memakai pikiran logis untuk dapat memahami pikiran orang tersebut , dan membuat kita dan dia nyaman dalam masa pacaran tersebut .

    Teori jangan dipakai sepenuhnya , karena belum tentu bisa benar semua kalau kita terapkan pada masa pacaran kita . Kembali lagi ke Skeptisme , dimana sebuah teori pasti ada sesuatu yang salah dibaliknya .

    Gue Rismart tek , gue lupa password blog gue hahaha . Dari dulu gue pengen ngebacot kayak gini .

    kalau lu berminat , lanjutin ya .

    ReplyDelete
  4. Skeptisme atau skeptisisme? Karena kata mas ivan empirisme dan empirisisme aja udah beda hahaha (skeptis banget ga gueee)

    Lo sepertinya pengikutnya si Brentano yaa paham pluralisme, ahhaah.

    Emang sih, teori itu emang ga dipake sepenuhnya. Tapi seenggaknya teori itu emang berguna banget 70% di kehidupan manusia.

    Skeptis itu memang bagus, namun gue juga menganggap stoicism itu penting. Kenapa? Lo gak bisa hanya hidup dengan keskeptisisan lo. Seperti hidup Berkeley, gue yakin ada hal-hal yang ga bisa lo skeptisin dan empiris pun bisa objektif, untuk satu hal; Tuhan.

    Bahwa cinta punya teori, itu memang benar. Benar sekali. Bahwa cinta butuh teori, itu juga benar. Seperti sebuah komputer; semua punya program. Andaikan program itu teori, bisakah lo melakukan semua hal? Ketika cinta itu ga ada teorinya, gimana lo tau yang lo rasa itu cinta apa bukan, karena definisi cinta ada pada teori, bukan?

    Hahha.
    Being sotoi is me.

    ReplyDelete
  5. setau gue , empirisme itu pengetahuan yang didapat dari pengalaman , empirisisme itu teorinya :p

    sama dengan skeptisme dan skeptisisme .


    Gue setuju banget sama asumsi lu soal Tuhan itu gak bisa di skeptis , karena gue yakin Tuhan adalah jawaban yang benar dari semua hal .

    Semua teori punya sisi yang benar dan salah , karena yang membuat teori itu manusia , melalui pemikiran berdasarkan rasional dan empiris manusia tersebut . Sedangkan empiris semua manusia ada yang sama dan ada yang beda .

    Cinta butuh teori gue rasa juga bener , tapi kebanyakan orang menganggap empiris adalah teori , sedangkan menurut gue teori itu rasional . Contohnya , Cinta dalam kata rasionalis , itu perasaan yang ada sejak lahir . Lu merasa kalau rasa itu ada dan rasa itu menurut lu adalah kasih sayang , perhatian, perlindungan , kenyamanan dan lain - lain. Tapi lu gak tau itu apa sampai ketemu kata Cinta .

    Sedangkan banyak orang mengatakan kalau Cinta harus kasih perhatian lebih , pujian dan lain - lain sedangkan yang lu cintai dikasih kayak gitu belum tentu merasa nyaman atau menerimanya dengan baik . Bisa jadi dia lebih nyaman kalau lu cuman ngasih perhatian kalau perlu , dan gak terlalu posesif . Atau bahkan saling ejek - ejekan supaya terasa lebih menyenangkan .

    Jadi , siapa yang benar ? Entahlah . Cerita cinta setiap orang berbeda - beda . Lagi - lagi , plural .

    No one was true , but no one was wrong .

    ReplyDelete
  6. kata mas ivan;
    empirisisme mempelajari empiris
    empirisme mempelajari ttg empire ahahah

    well then, kebenaran itu relatif -- Parmenides

    tapi gue stuju sama Socrates -- kebenaran itu absolut

    ketika kita bilang no one was true, but no one was wrong, sesungguhnya kita punya satu pegangan kan kita cenderung kemana. Karena yah itulah manusia, subjektif, general (Gestalt banget)
    Bahwa dalam penulisan sejarah pun, selalu ada keobjektifan dalam penulisannya kan??

    ps. I thought that you'd better to speak out in your blog, in order to fill your blog :D
    semangat!!

    ReplyDelete
  7. kebenaran itu absolut -
    berhubungan dengan keyakinan , atau agama .
    Agama kita percayai , bahwa semua yang diajarkan olehnya adalah benar , dan tidak ada yang tidak masuk dalam lingkup kebenarannya .

    yap , gue setuju bahwa semua orang punya satu pegangan . Dan kita sendiri yang nentuin mau gimana :o

    hmm .. gw nulis apaan ya di blog ?
    hahaha

    ReplyDelete
  8. orang atheis ama agnostik juga percaya kok.
    mereka percaya Tuhan gak ada dan agama gak ada. hhahaahha

    iee udah ngebacot di blog lu gih. masi kosong begitu ahahah

    ReplyDelete
  9. Atheist ..
    yahh .. lagi - lagi itu pemikiran manusia .
    Apa yang kita pikirkan beda dengan mereka .
    hahaha

    Empiris seseorang memang berhubungan dengan keyakinan mereka . Untung gue udah sering ngalamin yang diluar nalar , jadi gue sepenuhnya percaya bahwa yang gue yakinin itu ada :o

    gue udah ngeracau gak jelas dikit tuh di blog .
    hahaha

    ReplyDelete
  10. then junk on your blog! Hahahah
    emang diskusi lebih asik sih.

    oyea, lil' bit shocked seeing at the bottom of your blog.

    ReplyDelete
  11. kalo ngeblog lebih berasa curhat sih klo kata gue hahaha . Kalo udah ada yang comment baru deh mulai debat hohoho

    Why shocked ? hahaha
    It's Fact for me :). Is it disturbing for you? if yes, maybe I should delete it .

    ReplyDelete
  12. gue bikin blog karena; disuruh dosen dan memang gue ga mau ketergantungan dan bikin (lagi) facebook ama twitter ahahah

    it was shocked, not disturbed. different terms.

    ReplyDelete
  13. wedew , dosennya siapa ? hahaha

    sori gue gk ngasih tau kalo gue mau nulis nama lu disitu .

    ReplyDelete
  14. Mba Evy, dosen logpen ahahah

    oh gapapa sante aja.hahaha

    ReplyDelete

Let's give me a feedback!