Jam Pasir

Tuesday, January 25, 2011

Pernah dengar ini:
Kalo ada yang nanya, sekarang jam berapa?
Lalu kita liat jam dan bilang, jam 8 tepat. Itu bohong. Pasti sudah lewat beberapa detik. Jadi setiap kita jawab tentang jam, pasti sedetik sudah berlalu. Apa insightnya? Waktu tidak pernah berhenti.

Kemarin gue menjadi salah satu panitia di acara SMA gue, semacam alumni back to school dan promosi kuliah. Gue ketemu mantan, htsan, musuh, dan sahabat gue. Hm, kayak sekejap mata aja momen-momen itu berlalu. Saat gue melintas di lapangan, teringat gimana gue pernah menjadi ketua kelas waktu kelas satu dan mimpin latihan petugas upacara. Saat gue melintas di koridor, teringat gimana gue menghabiskan waktu istirahat bersama teman-teman gue, nongkrong di bangku depan kelas sambil ngeliatin junior yang pada mau ke kantin. Saat gue melintas di depan kantor guru, teringat seringnya gue masuk sini untuk memanggil guru, nyari guru sejarah dan ekonomi gue buat konsultasi latihan soal IPS Simak UI, ngurus ijazah, atau ngurus acara-acara OSIS. Saat melhat ke atas, ke kelas X.1, teringat itu kelas di mana gue mendaftar ulang dan saat itu gue pingiiiin banget masuk SMAN 8 Tangerang.

Kemudian malamya si Iqbal menyapa gue di chat facebook, dan dia juga mengalami hal yang sama di almamater back to schoolnya. Pasti yang baru pada ikut acara beginian mikir yang sama deh. Gimana dulu kita dengan bangga masuk ke sekolah yang menurut kita favorit, kemudian kita kembali sebagai alumni dan memakai jas almamater universitas.Gue bahkan masih inget pas jadi siswa baru, mendapat julukan monyet dari senior, pake hal-hal ga jelas di badan, lalu tahun kdua jadi mentor, dan terakhir jadi koordinator sekbid lapangan tukang marah-marah. I remember it all. No one left.

Gue pun sadar, ya gitu kali ya. Gue udah begitu banyak ngelewatin fase hidup yang udah ngebentuk gue jadi seperti yang sekarang ini. Dan inilah saatnya gue berhenti. Gue ingin berhenti dari segala macam kepanitiaan seperti yang sudah sering gue jalani. CV gue sudah penuh, gue mau apalagi? Dari jadi staff gapenting sampe ketua panitia, sudah pernah gue coba, apalagi? Inilah titik kebosanan gue. Gue mesti nyoba hal baru. Untuk temen-temen gue yang baca, inilah alasan mengapa gue memutuskan akan berhenti dari FC 08 (ukm futsal fakultas) dan Teko (Teater Psiko). Gue tau rasanya latihan 6 bulan selama 1 semester itu ga bisa bikin gue keluar gitu aja. Tapi ya, ini hidup gue. Baru kali ini gue berani secara gamblang memposting alasan sebenarnya gue keluar, yang banyak kalian pertanyakan. Mungkin besok, mungkin bulan depan, panggilan dari form yang gue pernah kirim ke Greenpeace akan direspons, namun volunteer coordinatornya sudah mengirim email pada gue.

Sekali lagi, gue harus beranjak. Harus beranjak dari lingkungan yang udah lama jadi comfort zone gue. Gue, cuma seorang naturalis yang kali ini ngerasa, this is my time. Ditambah 24 SKS yang sudah membayangi gue, apalagi di psikologi tugasnya tugas kelompok semua. It won't be easy. Gue sudah memiliki target. Layaknya sketsa, ada yang menjadi foreground, ada yang menjadi background. Gue cuma mau mengganti posisi foreground dan background itu kok.

Andai aja waktu gue kayak jam pasir. Bisa diputer balik, bisa ada jeda setelah pasirnya habis. Saat jeda itu gue ingin mencoba semua hal yang gue suka, futsal, teater, karawitan bali, karawitan jawa, dan banyak lagi. Namun nyatanya, yah inilah gue, yang tumbuh bersama waktu, dengan keterbatasan gue akan waktu, dan waktu yang selama ini membatasi gue.

"Time marks us while we are marking time." [Theodore Roethke]

You Might Also Like

1 comments

  1. main2 ke blog gw ya http://tangga-berjalan.blogspot.com/ jgn lupa di follow thanks :D

    ReplyDelete

Let's give me a feedback!