Mahasiswa, Jurnal dan Dosen

Friday, April 29, 2011

Lagi-lagi gue membuat postingan hari Jumat di mata kuliah Filsafat Manusia. Sangat menginspirasi nih kuliahnya haha.

Beberapa minggu lalu gue mendapat kuliah psikologi umum yang menerangkan kenapa mamalia (manusia termasuk) sangat suka untuk menyentuh dan disentuh. Endorphin adalah chemical substance yang diproduksi oleh tubuh kita untuk membuat kita merasa nyaman, biasanya akan disekresi jika kita disentuh. Nah kondisi ini biasanya bikin 'nagih'. Kalo udah dipegang dikit, tubuh kita akan minta dipegang lebih karena rasa nyaman yang ditimbulkan akan semakin meningkat seiring tingginya intensitas kita dipegang. Jadi wajar aja kalau orang berciuman awalnya hanya dari berpegangan tangan, bahkan sampai behubungan seks..
Oh, pantes di agama gue dianjurkan ga berpegangan tangan.

Kemudian saat gue sedang membuat paper mengenai motivasi seksual terkait isu spesifik gender, gue menemukan jurnal bagus (yang membuat juga baik banget, seorang profesor Jerman baik hati yang mau memberi gue tambahan lebih jurnal-jurnal tulisannya) yang mengatakan jika seorang perempuan menjalin hubungan dengan seorang pria lebih lama dari 7 tahun, maka hasrat seksualnya akan menghilang sementara pria tetap bertahan. Wah pantes di agama gue dianjurkan ga berpacaran.

Lama-lama, gue jadi menganggap jurnal kayak kitab nih. Buat yang masih mahasiswa, sering pastinya ditanya sama dosen (apalagi anak psikologi yang tugas esainya masya Allah), nulis ini based on what? Mana datanya? Dari mana jurnalnya? Validkah untuk dipakai?
Jadinya ini buat gue membentuk satu kesimpulan baru yang mengatakan dosen adalah tuhan, jurnal adalah kitab dan mahasiswa adalah hamba. Buat pemahaman seutuhnya ini memang ga benar tapi bisa diaplikasikan di dunia nyata. Apa yang membuat kita bisa percaya pada agama adalah karena Tuhan itu pusat yang maha sempurna (seperti dosen saat memberi nilai ha-ha), kitab (seperti jurnal yang selalu memberi kita petunjuk bagaimana seharusnya kita melakukan sesuatu) dan hamba, seperti mahasiswa yang hanya bisa berusaha untuk melakukan yang terbaik.
Gue suka perbandingan ini. Hehe.

"Hukum 1 : Dosen selalu benar." [fellas]

You Might Also Like

0 comments

Let's give me a feedback!