My Version of God

Monday, April 25, 2011

Gue super senang hari ini! Semalam gue baru saja pulang dari Puncak dan gue lelah banget karna 2 malam berturut2 cuma tidur 6 jam kalo ditotal kurang lebih. Nah gue langsung saja tidur dan hanya sedikit mempelajari bahan statistik yang akan diujikan hari ini. Gue ga latihan menghitung atau apapun itu. Tapi gue baru saja meyelesaikannya dengan lancar sekali. Entah, gue hanya mengerjakannya dengan semampu gue, sebisa gue, dan seingat apa yang pernah gue kerjakan saat SMA. Voila. Ga ada kesulitan berarti meski gue gak bawa scientific calculator, dan juga soal-soal teorinya adalah yang gue ingat berkat rangkuman super cepat tadi pagi.

Well, kadang orang lain menyebut ini hoki. Kalo kata gue, ini adalah kehendak semesta.

Apa sih Tuhan? Siapa dia? Menurut gue Tuhan adalah semesta. Tuhan adalah semua yang ada di sini, merepresentasikan segalanya. Gue beragama, gue percaya Tuhan itu satu. Namun gue percaya di setiap yang ada di semesta, ada Tuhan di sana.

Gue pernah mengadakan diskusi dengan senior gue di kampus soal jodoh. Pertanyaan besarnya : Jodoh itu di tangan kita atau di tangan Tuhan? Kenapa ada orang berjodoh dengan rentang umur puluhan tahun? Kemudian bagaimana dengan orang yang tidak menikah, entah yang memang prinsip seperti pemuka agama atau yang tidak menganggap jodoh adalah tujuan hidup mereka? Bagaimana dengan nasib jodoh mereka? Apakah melajang juga? Lalu bagaimana dengan orang yang menikah homoseksual?

Begitu banyak pertanyaan yang berkembang dari sekedar pemicu 'jodoh'. Kesimpulan gue dengan senior pada waktu itu adalah, jika diibaratkan pasar, manusia adalah pembeli dan pedagang yang mencari jodohnya di pasar itu, dan Tuhan adalah pemilik pasar itu. Gue pernah membaca komik mini (hanya berisi satu chapter) berjudul "Parallel to The World". Pembuatnya salah satu mangaka favorit gue, hehe (ga penting). Ceritanya tentang cewe tomboy dan cewe "cantik". Si cewe tomboy ini kesel karena ga bisa nyatain perasaan tapi juga ga ditembak-tembak. Dia kesel dan secara ajaib pokoknya dia ke dunia kebalikan dalam bentuk mini, dimana dia jadi cowo (sifatnya sama) dan cowo yang dia taksir adalah cewe. Dia awalnya senang melihat dirinya yang lain (yang sudah jadi cowo) itu gagah. Namun kenyataannya sama saja, ia dalam bentuk cowo tetap ga bisa menyatakan perasaannya.

Komik lain yang gue lupa judulnya, bercerita tentang seorang cewe yang benci banget sama seorang cowo, meminta agar kehidupannya diubah, maksudnya supaya dia ga ketemu cowo itu. Kemudian hidupnya berubah. Berubah tempat dan lingkungan secara ajaib. Tapi entah kenapa ia tetep aja ketemu cowo itu dan baru sadar kalo dia sebenarnya suka sama cowo yang selalu mengerjai dia itu. Ia pun bertanya pada dewa (gue lupa dewa atau apa) kenapa bisa masih aja ketemu. Lalu jawabannya, "jika sudah ditakdirkan sesuatu atau kamu bertemu seseorang, apapun yang terjadi pasti kamu akan tetap bertemu dengannya."

Insightnya bagus banget. Setiap manusia memang bisa memutuskan, dan berusaha apa yang ia ingin lakukan dalam hidup. Namun pada saatnya, maka ia pasti akan menemukan sesuatu atau seseorang yang sudah semesta kehendaki untuk ia temui. Ini bukannya menyuruh kita untuk lalu hanya menunggu. Intinya gini, mengambil konsep pasar. Pedagang tidak akan bisa menjual barang kalu ia hanya menunggu tanpa menarik pembeli, namun pembeli juga tidak akan menemukan barang yang ia ingin beli kalau ia tidak berusaha mencarinya. Namun apapun yang terjadi dalam pasar itu, akan tergantung kepada pemilik yang menentukan sistem atau harga, yaitu Tuhan.

Tuhan adalah semesta.

You Might Also Like

0 comments

Let's give me a feedback!