Jogja = Keluarga

Wednesday, December 28, 2011

Tanggal 12-17 November saya berangkat ke Jogja. Awalnya, saya harus ke Bangka untuk urusan organisasi. Tapi kakak saya kemudian marah karena saya selalu mementingkan urusan organisasi. Sampai dia bilang: "makin kita tua, kita makin ga punya waktu buat orang tua, sementara orang tua semakin punya waktu utk kita. Siapa yang tau sampai kapan lo punya orang tua?" Maka pada hari minggu seminggu sebelum keberangkatan, saya mencari tiket menuju Jogja.

Sendratari
Pergi ke Jogja rasanya kurang tepat, mungkin kembali ke Jogja. Kota ini rasanya sudah seperti kampung ketiga saya setelah Brebes dan Tangerang. Dari kecil keluarga saya agak fanatik sama Jogja. Mungkin juga karena ayah-ibu saya kuliah di sana. Saya awalnya berpikir, mau kemana lagi di Jogja? Saya sudah pernah mengelilingi kota kecil itu, kraton, vredeburg, malioboro, ugm, taman pintar, angkringan, prambanan, borobudhur, taman sari, mau kemana lagi? Tapi ternyata masih ada deretan tempat yang belum saya kunjungi. Salah satunya Sendratari Ramayana. Saya sudah lama sekali menonton ini. Dua pertunjukan dalam hidup yang tak mungkin saya lewatkan adalah Tari Kecak di Uluwatu dan Sendratari Ramayana di Prambanan. Keduanya memiliki cerita yang sama, dengan gaya tari berbeda. Jika Kecak sudah saya tonton, maka saya memaksa kakak saya mengajak saya menonton Sendratari Ramayana. Sayang, saya datang di musim penghujan sehingga saya menontonnya close air, tidak ada aksi bakar istana dengan api asli. Sedikit sedih tapi tak mengapa. Eksistensi mendahului esensi.

Taman Ullen Sentalu
Tempat baru yang saya kunjungi adalah Ullen Sentalu, sebuah museum swasta yang mungkin ga akan saya ceritakan di sini bagaimana dalamnya. Satu yang pasti, museum tersebut sangat indah, klasik, dan ekslusif. Dengan bea masuk 25.000 rupiah, saya benar-benar mendapat esensi bagaimana seharusnya sebuah museum dikelola. Saya mendapat banyak filosofi Jawa di museum ini dari kurator museum. Museum di kaki Gunung Merapi ini juga menyuguhkan minuman awet muda. Tapi dari keseluruhan traveling saya kali ini, saya mendapat satu hal yang amat membahagiakan. Bahwa partner saya, memutuskan untuk ikut dan mengantar ke Jogja hanya 3 jam sebelum kereta berangkat. Terima kasih.

You Might Also Like

0 comments

Let's give me a feedback!