Kemaluan

Saturday, June 07, 2014


Menurut KBBI, kemaluan memiliki arti kedua sebagai hal atau sesuatu yang menimbulkan rasa malu. Maka, saya punya postulat baru. Ada yang salah dengan kemaluan bangsa ini. Kita sudah gagal untuk memiliki dan menempatkan kemaluan kita dengan tepat.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Para penggemar tradisi Jepang, atau pembaca novel Taiko, atau minimal yang menonton film The Last Samurai pasti kenal dengan tradisi Seppuku (atau harakiri), ritual bunuh diri dengan memotong perut sendiri menggunakan sebilah pisau yang pada awalnya digunakan jika tertangkap musuh, atau telah gagal dalam mengemban amanah. Saya tidak tahu bagaimana persis Seppuku di mata rakyat Jepang yang sudah modern sekarang ini - apalagi sudah berhasil mempopulerkan aplikasi Line - tapi yang pasti, rasa malu akan amanah masih sesuatu yang signifikan di sana.

Tahun 2011, mari melawan lupa, bencana besar melanda Jepang. Tidak hanya menerjang penjuru Jepang, tsunami juga memicu ledakan di reaktor nuklir Fukushima Daiichi dan tercatat sebagai bencana nuklir terhebat sepanjang sejarah Jepang dan menyamai rekor Chernobyl, . Meski penanggulangan sudah dilakukan dengan susah payah oleh pemerintah, rakyat sudah terlanjur kecewa pada Perdana Menteri inkumben saat itu, Naoto Kan. Seorang teman yang sedang berada di luar negeri pada kala itu bercerita pada saya, bagaimana Naoto Kan terus memberikan update mengenai bencana di stasiun televisi live, berhari-hari, dengan wajah keletihan yang amat sangat. Meski begitu pada akhirnya ia dan kabinetnya mundur setelah tragedi Fukushima Daiichi pada 30 Agustus 2011. Sejak itu pula, Jepang berkomitmen pada peningkatan kesiapan dan penanggulangan bencana serta mengurangi pasokan listrik dari nuklir. Sebelumnya menteri rekonstruksi Ryu Matsumoto mengundurkan diri karena salah tindak dengan menghardik gubernur prefektur Miyagi karena terlambat. Keterlambatan tersebut membuatnya mengancam sang gubernur bahwa pemerintah tidak akan melakukan pembangunan kembali. Tindakan tersebut dianggap tidak sensitif pada korban tsunami. Menteri Perekonomian Perdagangan dan Industri Jepang Yoshio Hachiro, pun mundur karena salah ucap Fukushima adalah kota mati. Ia baru saja seminggu menjabat setelah Naoto Kan mundur kala itu.

April 2014 lalu, kita dikejutkan dengan tenggelamnya feri Sewol yang mengangkut sebagian besar adalah pelajar untuk berlibur ke pulau Jeju. Tragedi tersebut tercatat sebagai kecelakaan terburuk dalam dunia transportasi publik di Korea Selatan. Atas kejadian itu, banyak warga marah pada PM inkumben, Chung Hong-won, yang akhirnya mengundurkan diri  karena merasa bertanggung jawab atas keteledoran aparatnya.

Coba lihat Indonesia. Sinabung meletus, ribuan warga terlantar lebih dari 5 bulan. Anda mendengar ada pejabat mundur? Saya juga tidak.

Lumpur Lapindo merebak. Ganti rugi tidak jelas kabarnya. Mundurkah Presiden kita, atau setidaknya menuntut sang mantan Menko Kesra? Katanya: saya prihatin.

saat walikota Surabaya marah dan mengumpat pada perusahaan es krim karena merusak taman yang sudah susah payah digarapnya, apa tanggapan kita? "Masa gubernur marah-marah depan publik?"
Apa kabar dengan kasus menteri agama yang mengkorupsi haji, atau kementerian agama yang juga mengaburkan uang rakyat untuk pengadaan Al-Qur'an? Sebuah kitab suci yang kalau dihina sedikit kita akan berang?
Bagaimana dengan kasus contek-mencontek, pungli, joki skripsi atau ujian sidang?
Kini, kalau saya berjalan di trotoar, para pengendara motor yang melawan arus juga tanpa malu menghardik saya untuk segera minggir.
Mobil-mobil tanpa malu memarkirkan mobilnya di depan halte. Bagaimana saya bisa menunggu bis di sana?
Belum lagi kita yang malu bertanya, malu untuk mencoba, dan malu dicap bodoh untuk menjawab pertanyaan dosen di kelas.

Ada apa dengan bangsa ini?
Ditaruh di mana kemaluan kita?
Bantu saya menjawabnya!

You Might Also Like

4 comments

  1. selalu senang mendengar keluhan anda - syed afdhal

    ReplyDelete
  2. Miris, sedih dan ikutan marah pas baca ini.
    Mungkin ini video yang sedikit mewakili, Pus.
    http://www.youtube.com/watch?v=ko9UuXpMyec

    ReplyDelete

Let's give me a feedback!